Inspirasi
Beranda » Berita » Cirasa Mie Aceh Bg Adi Butuh Dukungan Pemerintah untuk Berkembang

Cirasa Mie Aceh Bg Adi Butuh Dukungan Pemerintah untuk Berkembang

ACEH BESAR – Di persimpangan jalan menuju Grot Indrapuri, berdiri sebuah warung mie sederhana yang menyimpan kekuatan rasa. Namanya Cirasa Mie Aceh Bg Adi Jruek, berlokasi di Gampong Jruek Balee, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. Meski tampil seadanya, warung ini menyimpan sejarah panjang dan cita rasa khas yang dirintis sejak 1990.

 

Pemiliknya, Bg Adi (57), sudah menjual mie aceh sejak masih duduk di bangku SMP. Resep keluarga itu ia rawat dan teruskan, bahkan saat merantau ke Pulau Jawa selama 17 tahun.

 

“Dulu saya bawa mie dalam daun pisang ke sekolah, jual ke teman-teman. Saat merantau, saya bawa rasa itu ke Jawa,” ujarnya mengenang masa lalu.

 

Tahun 2007, ia kembali ke tanah kelahiran dan mendirikan warung mie di lokasi yang strategis, tepat di jalan Singan menuju Grot Indrapuri, di pojok Warkop AKAN KOPI.

 

Menu andalannya meliputi Mie Aceh Daging, Udang, dan Kepiting. Semua ia masak sendiri, dengan cita rasa yang tak berubah sejak dulu.

 

Setiap hari, warung ini dipadati pembeli. Tak hanya dari Indrapuri, banyak pula yang datang dari luar kecamatan karena rindu dengan rasa mie kampung yang khas.

 

Meski ramai pelanggan, usaha ini belum tersentuh bantuan atau perhatian dari pemerintah. Padahal, warung seperti milik Bg Adi adalah bagian penting dari penggerak ekonomi rakyat dan pelestari kuliner lokal.

 

“Kalau ada perhatian pemerintah, saya bisa perbaiki tempat, tambah meja, bahkan ajak pemuda kampung ikut kerja,” harapnya.

 

Ia berharap ada dukungan nyata dari dinas terkait, mulai dari pelatihan, promosi, bantuan alat usaha, hingga sertifikasi kebersihan.

 

Warung Cirasa Mie Aceh bukan sekadar tempat makan, tapi juga menjadi ruang nostalgia bagi para pelanggan yang setia.

 

“Saya senang ke sini. Rasa bumbunya khas kampung. Kuahnya kental dan enak,” kata Sidiq, pelanggan asal Cot Glie.

 

Ke depan, Bg Adi berencana membuka cabang di Banda Aceh. Ia yakin masyarakat kota juga merindukan cita rasa mie aceh kampung seperti yang ia sajikan selama ini.

“Kalau ada rezeki dan dukungan, saya ingin buka di kota. Supaya lebih banyak orang bisa rasakan mie aceh seperti di sini,” katanya optimis.

 

Baru-baru ini, warung mie ini juga mendapat kunjungan langsung dari Pimpinan Umum media fanews.id. Kunjungan tersebut menjadi bentuk apresiasi terhadap pelaku usaha lokal yang mampu menjaga rasa dan konsistensi usaha dari masa ke masa.

 

“Usaha seperti ini layak diangkat dan didukung. Ini bukan hanya soal mie, tapi tentang identitas, kerja keras, dan kecintaan pada kampung halaman,” ujar Pimpinan Umum fanews.id usai menikmati sajian Mie Aceh Daging.

 

Menjaga Cita Rasa, Merawat Identitas

 

Usaha kecil seperti milik Bg Adi adalah penjaga rasa, memori, dan identitas. Ia bukan hanya menjual mie, tapi juga mempertahankan nilai budaya dalam balutan usaha sederhana.

 

Kini saatnya pemerintah memberi perhatian lebih kepada UMKM seperti Bg Adi. Mereka tak hanya bertahan, tapi juga berjuang menjaga kekayaan kuliner Aceh agar tetap hidup dan berkembang. []

× Advertisement
× Advertisement